Tuesday, September 12, 2017

Sejarah Spiner dan Cara Membuatnya

Nama mainan ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu fidget atau fidgeting dan spinner. Fidget dalam bahasa Indonesia memiliki arti gelisah atau cemas. Ketika seseorang memiliki kebiasaan menggoyangkan kaki ketika duduk, mengigit kuku, menggingit jari, mengetuk-ngetuk meja, atau tanpa disadari menggerakkan bagian-bagian tubuhnya yang lain disaat sedang dilanda bosan dan perasaan tidak tenang, maka itu disebut dengan fidgeting. Sedangkan spinner berarti pemintal atau pemutar. Secara harfiah, fidget spinner bisa diartikan sebagai pemutar yang dimainkan untuk mengurangi rasa cemas dan bosan. Cara memainkannya tidak sulit, cukup pegang fidget spinner menggunakan dua jari, tekan, maka mainan ini akan berputar.

Penemu pertama mainan ini adalah seorang wanita asal Florida, Amerika Serikat yang bernama Catherine Hettinger. Kabarnya, inspirasi untuk menciptakan mainan ini muncul saat Catherine Hettinger melihat banyaknya anak laki-laki di Palestina yang melempari polisi Israel menggunakan batu. Oleh karena itu, Catherine Hettinger mencoba membuat sesuatu untuk mengalihkan perhatian anak-anak tersebut, sekaligus sebagai sarana untuk menyalurkan emosi dan energi mereka. Akhirnya di tangan Catherine Hettinger, terciptalah sebuah terobosan baru bernama spinner toy, yang baru populer 20 tahun kemudian.

Saat ini, fidget spinner atau yang juga dikenal dengan istilah hand spinner semakin mudah Anda peroleh, variannya pun semakin banyak. Tampaknya, kepopuleran fidget spinner mampu memotivasi para produsen untuk berlomba-lomba menciptakan spinner dengan berbagai jenis dan variasi. Mulai dari varian klasik berwarna polos, maupun bermotif, hingga varian terbaru yaitu spinner dengan tiga tangkai putaran, bahkan ada juga yang disertai dengan lampu flash. Dari beberapa varian fidget spinner yang beredar di pasaran, tampaknya yang paling digandrungi masyarakat adalah jenis spinner bermotif yang dilengkapi flash light. Spinner jenis ini memiliki daya tarik yang kuat karena selain memiliki motif yang unik, juga mampu mengeluarkan cahaya yang berwarna-warni. Harganya juga cukup terjangkau, tergantung jenis dan variasinya. Cukup merogoh kocek mulai dari Rp35.000,00, maka Anda sudah bisa memiliki mainan kekinian ini.


Sayangnya, di balik kesuksesan dan kepopuleran fidget spinner di pasaran, ternyata ada fakta menyedihkan. Setelah berhasil menemukan fidget spinner, pada 28 Mei 1993 Catherine Hettinger memutuskan untuk mempatenkan mainan tersebut. Pada tahun 2005 ia seharusnya kembali memperpanjang hak patennya dengan biaya sebesar USD 400 atau sekitar Rp 5,3 juta. Namun karena keterbatasan dana yang dialaminya saat itu dan karena ia merasa bahwa penemuannya tersebut tidak menghasilkan keuntungan yang signifikan, Catherine Hettinger pun akhirnya memutuskan untuk tidak memperpanjang hak patennya. Ia tidak pernah menyangka bahwa sepuluh tahun kemudian, penemuannya tersebut justru viral dan populer hingga ke negara-negara di luar Amerika.                          


Catherine Hettinger
Kepopuleran fidget spinner ternyata bukan tanpa alasan. Banyak orang yang percaya bahwa permainan ini memiliki banyak manfaat. Selain bisa menjadi sarana untuk menyalurkan energi yang berlebih, fidget spinner juga mampu mengurangi efek fidgeting yang timbul akibat kecemasan, contohnya menggoyangkan kaki, memainkan kancing, menggigit kuku, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, fidget spinner juga dipercaya  dapatn memberikan kita kesempatan untuk mengistirahatkan otak selama beberapa menit. Dengan mengistirahatkan otak selama beberapa saat, tubuh dan pikiran akan menjadi lebih tenang, fokus, serta lebih siap untuk mengerjakan suatu hal. Seorang psikiater di Icahn School of Medicine di Gunung Sinai, New York City, Pilar Trelles mengatakan, fidget spinner bermanfaat untuk mengatasi tingkat energi yang menurun, kegelisahan, atau sensitivitas ekstrim yang lebih tinggi saat berada pada lingkungan tertentu.


Fidget spinner yang saat ini sedang populer di Indonesia, sebenarnya sudah ada sejak 24 tahun lalu. Selain terinspirasi dari kejadian anak-anak Palestina yang melempari tentara Israel dengan batu, ada hal lain yang juga memotivasi sang penemu untuk menciptakan mainan baru. Penyakit otot yang diderita oleh Catherine Hettinger saat itu, ternyata membuat dirinya tidak dapat bebas bermain dengan putrinya. Hal inilah yang semakin menginspirasi Chaterine Hettinge. Hingga akhirnya di tahun 1933, dia berhasil menciptakan sebuah mainan berukuran setelapak tangan yang dapat berputar, serta membantu anak-anak berkonsentrasi, terutama bagi penderita ADHD.


Bagi yang penasaran dengan mainan kekinian ini, Anda juga bisa membuatnya sendiri, lho. Ada beberapa cara membuat spinner yang bisa Anda praktekkan sendiri. Bahan-bahannya pun relatif cukup mudah ditemukan. Penasaran? Berikut kami sertakan 3 cara mudah dan sederhana untuk membuat spinner.


Spinner dari Kertas

Alat dan Bahan :
1. Dua lembar kertas berbentuk persegi yang memiliki warna berbeda di setiap sisinya.
2. Dua buah manik manik.
3. Satu batang lidi.
4. Perekat atau lem yang kuat.

Cara Membuat Spinner:
1. Ambil kertas pertama, lipat menjadi dua bagian.
2. Buka lipatan dan gunting menjadi dua bagian mengikuti tanda garis bekas lipatan di tengah kertas.
3. Ambil salah satu bagian kertas, lalu lipat memanjang atau vertikal. Sisi kertas yang berwarna berada di bagian luar.
4. Selanjutnya, lipat kertas sama panjang secara diagonal. Buka lipatan kertas, Anda akan menemukan garis bekas lipatan di bagian tengah kertas.
5. Lipat kertas persegi panjang tersebut secara menyilang atau saling berlawanan. Ambil sudut kanan bawah kertas, lipat ke kiri atas supaya bertemu lipatan. Ambil sudut kiri atas lalu lipat ke kanan bawah supaya bertemu lipatan tengah sampai berbentuk “Z” terbalik. Ambil sudut kanan bawah kertas satu lagi dan lipat ke kanan atas supaya bertemu lipatan tengah. Setelah itu, ambil sudut kanan atas dan lipat ke kiri bawah agar bertemu lipatan tengah. Sekarang, kertas Anda sudah lebih menyerupai huruf “Z”.
6. Ambil kertas kedua. Lakukan langkah a sampai d seperti kertas pertama. Ambil sudut kanan bawah kertas dan lipat ke kanan atas agar bertemu lipatan tengah. Setelah itu, ambil sudut kanan atas dan lipat ke kiri bawah agar bertemu lipatan tengah hingga menyerupai huruf “Z”.
7. Jika dilakukan dengan benar, Anda kini memiliki dua potongan kertas berbentuk “Z” yang seperti saling bercermin.
8. Balikkan kedua potongan kertas. Lipatan yang baru saja dibuat kini menghadap ke bawah.
9. Lipat persegi di puncak kedua potongan kertas ke bagian dalam untuk membuat segitiga. Pada tiap potongan kertas, ambil sudut atas terluar dan lipat secara diagonal untuk membuat segitiga.
10. Lipat persegi di dasar potongan kertas untuk membuat segitiga. Ambil sudut bawah terluar kertas dan lipat ke atas secara diagonal untuk membuat segitiga.
11. Lipat segitiga sebelah kiri pada kedua kertas ke dalam. Lipat segitiga ke tengah sehingga lipatan menutupi porsi jajaran genjang dari kertas.
12. Lipat segitiga kanan dari kedua potongan kertas ke dalam. Sekarang Anda seharusnya memiliki dua jajaran genjang yang ditutupi lipatan dua segitiga di atasnya.Sekarang Anda memiliki dua kertas berbentuk seperti wajik.
13. Balikkan kertas yang pertama. Satu potong kertas kini memiliki sirip segitiga yang menghadap ke atas sementara sirip yang satunya menghadap ke bawah.
14. Buka sirip kedua kertas. Putar kertas yang satunya sehingga bentuknya menyerupai “Z” dengan sirip menunjuk ke atas. Letakkan kertas (oranye) dengan sirip menunjuk ke bawah. Kedua potongan kertas kini seharusnya saling tegak lurus.Kedua potongan kertas Anda membentuk silang.
15. Masukkan segitiga-segitiga ke lipatan yang berlawanan. Ambil ujung tiap porsi segitiga kedua yang menunjuk ke atas dan masukkan ke kantong atas di kertas pertama. Seharusnya Anda melihat dua kantong pada bagian atas kertas pertama yang dapat dimasukkan segitiga dari kertas kedua.Setelah segitiga masuk dengan pas ke kantong kertas pertama, tekan tepi kertas sehingga membentuk lipatan yang kuat.
16. Balik spinner Anda. Ulangi proses memasukkan sisa dua segitiga pertama ke kantong-kantong kedua. Urutan memasukkan ujung-ujung kertas tidak harus tepat, tetapi Anda harus sedikit menggeser kertas supaya semuanya terpasang dengan baik. Jika Anda kesulitan memasukkan kertas ke kantongnya, coba jepit sisi kantong untuk membuka ruang.
17. Potong lidi sesuai ukuran spinner. Masukkan satu buah manik-manik pada salah satu ujungnya. Rekatkan dengan lem hingga mani-manik dan lidi menempel kuat.
18. Masukkan ujung lidi ke tengah spinner. Kunci dengan manik-manik yang tersisa, rekatkan dengan lem.

19. Spinner siap dimainkan.




Spinner dari Rantai

Alat dan Bahan:
 1. Tali kabel tis.
 2. Bearing.
 3. Rantai dengan panjang 14 biji.

Cara Membuat Spinner :
1. Bentuk rantai melingkar hingga kedua ujungnya saling bertemu.
2. Masukkan tali kabel tis ke dalam rantai sampai ujung, ikat tali dengan kuat.
3. Masukkan bearing ke dalam lingkaran rantai, tarik lagi tali kabel tis untuk memastikan rantai mencekram kuat bearing, setelah itu potong ujung tali agar lebih rapi.
4. Selesai, selanjutnya fidget spinner sudah siap di putar.


Catatan : Saat memainkan permainan ini, sebaiknya didampingi orangtua.


Spiner dari LED

Alat dan Bahan :
1. Tiga buah korek gas yang memiliki lampu kecil.
2. Satu buah bearing.
3. Spidol atau alat tulis lainnya
4. Lem tembak
5. Gergaji kecil (untuk memotong korek gas).

Cara Membuat Spinner:
1. Gambar garis pada korek gas. Gunakan bearing sebagai perkiraan ukuran.
2. Potong tiga buah korek gas yang sudah digambar menggunakan gergaji kecil sampai terpotong menjadi dua bagian.
3. Jika mau lebih unik dan menarik, ganti lampu korek gas dengan lampu yang berwarna.
4. Setelah ketiga korek gas terpotong, satukan korek gas dengan bearing menggunakan lem tembak.
5. Sesudah lem kering dan melekat kencang, spinner LED sudah siap dimainkan.



No comments: