Monday, May 29, 2017

The new vampire


https://newmatilda.com/2016/06/21/hunting-little-souls-the-vampires-of-religious-instruction/


"Aku hanyalah monster yang menjijikan." Edward menatap Elena sedih.

"Tapi aku mencintaimu." sahut Elena. "Dan aku bersedia menjadi sepertimu."

"Jangan keras kepala Elena," suara Edward meninggi. "Kamu tidak akan sanggup menjadi seperti aku. Jika saja aku bisa memilih takdirku, tentu aku tidak ingin menjadi seperti ini."

"Aku tidak perduli," tukas Elena. "Aku hanya tau, aku ingin bersamamu."

"Jangan bodoh!"

"Aku tidak bodoh, aku mencintaimu."

"Bersyukurlah kamu sebagai manusia."

"Haruskah?" Sebelah alis Elena naik dengan sudut bibir sinis. "Haruskah aku bersyukur, jika penghalangku bersamamu karena aku manusia?"

Edward tidak bisa menjawabnya. Dia pun juga sangat menginginkan bersama Elena dengan seluruh nafas yang dimilikinya. Bersatu dengannya tanpa ada batas apapun. Hanya mereka dan cinta mereka.

Edward tersentak ketika tanpa sadar jarinya menggores sesuatu. Dilihatnya ujung jari telunjuknya yang meneteskan darah segar. Di leher Elena ada satu garis luka yang mengeluarkan darah. 

Sebelum akhirnya Elena tersungkur tertelungkup, Edward masih melihat senyuman bahagia mengembang di bibir Elena. Jemarinya yang halus masih menggenggam Edward. Tubuh Elena sudah tidak bergerak lagi.

Mata itu merah ketika terbuka dengan bola mata yang hitam legam. Wajah putih yang memucat seputih porselin. Bibir hitam dengan dua taring yang menyembul di sela bibir. Aura dingin begitu terpancar dari tubuhnya. 

"Edward..." suara Elena lirih. "Bau darah. Aku merasa sangat lapar."

2 comments:

Winda Jubaidah said...

Wwoohhh.. ngeriii...

Imahfathi said...

Maunya romance nyah.. Ternyata bikin ngeri
#gigitsendok
#ehpuasa
#ngemutpanci