Wednesday, August 2, 2017

PARIWISATA DAN ASPEK YANG MENYERTAINYA

Mau nanya...
Sudah kemana aja liburan panjang ini? Tentu saja selain mudik ke kampung halaman. Ada tempat pariwisata yang dituju? Kemana? Pantai? Gunung? Danau? Pulau? Kebun raya? Asyik ya, kalau kita sudah melihat langsung objek wisata yang sudah kita rencakan. Apalagi perginya rame-rame. Foto liburan pasti memenuhi memori handphone kamu.

Saya pun baru pergi wisata lho. Saya mainnya ke pantai. Dari yang pantai dekat-dekat sini, juga pantai yang di seberang kota sana. Tentu saja ada pengalaman yang berbeda-beda yang bisa dirasakan disetiap objek wisata tersebut. Bagaimana dengan kamu? Pengalaman seperti apa yang bisa kamu petik dari tujuan wisatamu?

Ternyata bicara tentang pariwisata bukan sekedar kita menggambarkan keindahan alamnya saja. Ada kekomplekan yang berada di dalamnya. Tentang masyarakatnya, sosialnya, budayanya, fasilitasnya, adat istiadatnya, ekonominya, bahkan sampai kebijakan politiknya. Tidak sederhana, ya? Sebenarnya sih tidak juga. Semua itu sebenarnya kita rasakan ketika kita bertandang ke suatu daerah yang memiliki objek wisata. Pernah dong kita berujar ketika kita sampai ke tempat wisata ternyata masyarakatnya pada murah senyum, begitu welcome sama kedatangan kita, membantu kita pada saat, mungkin saja kita tersesat. Serta masih banyak lagi keramahan yang ditunjukkan oleh penduduk lokal terhadap para wisatawan yang datang. Tidak mungkinkan sifat masyarakat tersebut hanya pencitraan biar objek wisata mereka banyak dikunjungi? Pasti sifat keramahan tersebut sudah tertata di dalam diri masyarakat disana.

Seni dan budaya yang berkembang disuatu daerah, yang punya ciri khusus masing-masing, biasanya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong. Seperti saya yang tinggal di provinsi Kalimantan Timur ini, mungkin bagi para wisatawan yang berada di luar pulau Borneo, begitu ingin mengenal kebudayaan Dayak. Melihat secara langsung acara seni tari, acara adat, dan budaya-budaya yang ada. Bukankah sangat menyenangkan jika kita berada ditengah-tengah pesta budaya yang sedang diselenggarakan?

Ketika kita melakukan perjalanan ke suatu objek wisata, hal yang perlu diperhatikan tentu saja fasilitas yang disediakan. Dari mulai menuju ke tempat wisata sampai kita berada disana. Jika objek wisata perlu ditempuh dengan menggunakan transportasi, baik darat maupun laut, yang diperhatikan biasanya pasti kemudahan untuk mendapatkan alat transportasi tersebut. Seperti kalau kita ingin menuju Pulau Derawan, yang berada di daerah saya ini, di kota Berau, bagi wisatawan luar kota tentu akan mencari tahu kemudahan alat dan jalur yang menuju kesana. Untuk masyarakat lokal sini sudah tidak perlu diberitahu, kita bisa sampai sana dengan menggunakan kendaraan bermotor. Tapi bagi kalian yang berada di luar daerah, fasilitas menuju kesana gampang saja kok. Ketika mendarat di bandara Kalimarau, jika memang belum melakukan pencarteran mobil dengan pihak terkait, atau sedang tidak dalam rombongan perjalanan, kamu bisa menumpang taxi bandara dan minta antar ke area travel yang menuju ke Tanjung Batu, dan kemudian akan naik speedboat untuk sampai ke Pulau Derawan. Bisa juga langsung menggunakan speedboat dari Tanjung Redeb menuju ke Derawan. Pemerintah sini juga sudah memberikan fasilitas penerbangan bagi yang ingin menuju pulau Maratua. Itu dari segi fasilitas transportasi. Fasilitas lain dari tempat wisata yang diinginkan tentu saja, kemudahan untuk mencari makan, oleh-oleh, tempat menginap, kebersihan, dan fasilitas lain yang bisa menunjang kenyamanan pada saat berwisata.

Kenapa pariwisata juga dipengaruhi oleh alur politik? Pasti pernahlah masuk ke tempat wisata bayar karcis yang sudah ditentukan oleh peraturan daerah. Tidak bisa dibayangkan jika suatu objek wisata, yang tidak punya penerapan batas minimum dan maksimum biaya transportasi, akan banyak pengangkatan harga pada saat musim liburan dan lebaran seperti sekarang. Bagi Bapak dan Ibu yang duduk di kantor DPRD tolong dong dibenahi ini. Jangan sampai setiap tahun terulang, status-status di media sosial yang mengeluhkan tentang naiknya biaya transoprtasi dua kali lipat dari harga biasanya. Bisa mematikan tempat wisata kita dengan sendirinya jika ini terus berlangsung.

Jejeran-jeran hotel yang semakin bertambah. Rumah makan- rumah makan yang bermunculan. Toko-toko yang kian berkembang, baik itu toko kebutuhan sehari-hari maupun toko cindramata. Cafe, home stay, warung pinggir jalan, cottage, rental mobil, travel agent, ini hanya sebagian kecil akibat dari perkembangan pariwisata. Yap, tidak dapat di dustai, pariwisata mampu menjadi pengembang ekonomi masyarakatnya. Industri pariwisata benar-benar berkembang pesat, karena masyarakat modern sekarang ini bukan hanya menjadikan wisata sebagai pemuas kesenangan tetapi juga sudah menjadi suatu kebutuhan.

Pertumbuhan ekonomi di area pariwisata sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya. Banyaknya bermunculan bisnis yang menunjang pariwisata dapat membuka lapangan pekerjaan, bermunculannya para pengusaha daerah, penggiat usaha berbasis kesenian daerah, serta usaha kreatif yang memang dibutuhkan untuk menambah pesona objek wisata. Saya tidak akan bohong, selain pengen bersuka ria di tempat wisata, saya juga mencari spot-spot unik dan amaze, biar saya bisa mengambil foto dan memamerkan di akun sosmed saya.

Pariwisata itu multi kompleks? Iyes... Kita sudah merasakannya tanpa kita sadari. Ternyata ketika datang untuk menjadi turis, secara tidak sadar ada banyak aspek yang saling mempengaruhi telah menyapa kita. Dan itu menjadi keindahan dan pengalaman tersendiri bagi kita. Bagaimana dengan ekonomi masyarakatnya? Lihat saja pertumbuhan tempat tersebut dari tahun ke tahun, jika berkembang, maka masyarakatnya telah terpengaruh oleh pariwisata yang ada.

Saya hanya tahu, dari pemahaman saya yang sederhana, pariwisata mempunyai potensi yang besar untuk berkembang, sehingga perlu dibina oleh pemerintah dan diperhatikan oleh kita bersama.

No comments: