Puihh... "dasar anak bekas pelacur!!"
Aku hanya terdiam memandangi anak laki-laki di depanku. Mukanya marah. Matanya membelalak jengkel. Sesekali matanya turun menatap ke arah perutku yang sedang menyangga tumpukan kelereng dengan kedua tanganku di topang perutku.
Aku nyengir, dan dia langsung mencaci seperti itu. Aku mengerti kemarahannya.
"Dafa..." teriak suara yang sedang berjalan menuju ke arahku.
Aku menjulurkan lidah ke arah anak laki-laki itu dan berlari kecil. "Ibu, aku menang...!!"
Aku merasakan belaian di rambutku disertai kecupan di dahiku. "ayo pulang, sudah sore.."
Aku menuntun ibu ku mengikuti langkahnya. Aku mendongak memandang ibuku. Walau hanya terlihat bingkai matanya, aku tau dia tersenyum
No comments:
Post a Comment